Rabu, 25 Oktober 2023

Bergerak Bersama Kaum Muda Untuk Menjaga Bumi Indonesia

Bergerak Bersama Kaum Muda Untuk Menjaga Bumi Indonesia

Generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan. Makanya sering kali disebut-sebut bahwa generasi muda itu adalah agen perubahan. Mengapa begitu? Karena generasi muda memiliki semangat yang tinggi, ide-ide kreatif dalam menciptakan inovasi juga solusi serta langkah nyata dalam mewujudkannya. Setuju kaum muda?

Pada hari Jumat, 20 Oktober 2023 kemarin, aku mengikuti online gathering bersama teman-teman Eco Blogger Squad. Tema online gathering kali ini adalah “Semangat Orang Muda Menjaga Bumi Indonesia”. Yaps! Tema ini sangat pas dipilih karena sebentar lagi kita akan memperingati Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober hihi.


Ada 3 narasumber kali ini yaitu kakak-kakak perempuan yang cantik dan menginspirasi, diantaranya Kak Jaqualine Wijaya selaku CEO and Co-Founder Eathink, Kak Cerli Febri Ramadani selaku ketua Sentra Kreatif Lestari Siak (SKELAS) dan Kak Amalya Reza selaku manager Bioenergi dari Trend Asia.

 

Membangun Kebiasaan Konsumsi yang Sehat dan Berkelanjutan

Pada online gathering ini Kak Jaqualine dari Eathink memaparkan mengenai sistem pangan berkelanjutan (food sustainability).

“A sustainable food system (SFS) is a food system that delivers food security and nutrition for all in such way that the economic, social and environmental bases to generate food security and nutrition for future generations are not compromised” – FAO, 2021.

Yaps! Sistem pangan berkelanjutan ini adalah sistem yang menjamin ketahanan pangan dan gizi sehingga ekonomi, sosial juga lingkungan tidak mengganggu kondisi masa depan. Ada 3 isu dari sistem pangan berkelanjutan ini yaitu:

1.       Pertanian yang berkelanjutan (sustainable agriculture)

2.       Nutrisi pangan (nutritional challenge)

3.       Food loss and food waste.

Satu poin terakhir ini cukup menarik bagiku yaitu mengenai food loss and food waste. Hal ini tentu perlu kita semua sadari bahwa kita cukup makan dengan porsi yang pas dan bisa kita habiskan seutuhnya jadi tidak berlebihan. Sehingga selain mubazir, kita bisa mengurangi limbah makanan juga. Nah, untuk sampah dapur seperti sisa sayuran dan lain-lain mungkin kita bisa mengolahnya menjadi pupuk atau lainnya, sehingga tidak berakhir begitu saja menjadi sampah yang akan menumpuk nantinya.


Ohiya, kemarin juga Kak Jaqualine mengingatkan kita untuk lebih aware ketika melihat label makanan, tidak hanya mengenai kehalalannya saja kita bisa cek mengenai label nutrisi, label eco-friendly juga label sustainability lainnya untuk mendukung sistem pangan berkelanjutan ini.

Kita juga bisa banget memulai langkah untuk mengurangi food waste ini diantaranya dengan membuat perencanaan makan, membuat daftar belanjaan kita, mengelola penyimpanan makanan dan manfaatkan sisa makanan menjadi hal yang lebih berguna alias zero waste cooking.

 

Inovasi Mewujudkan Kelestarian Alam dan Budaya

Kemarin Kak Cerli memperkenalkan kita dengan SKELAS (Sentra Kreatif Lestari Siak). SKELAS ini merupakan sentra kreatif yang digerakkan oleh orang muda melalui kerjasama multipihak untuk mengembangkan inovasi produk lokal sehingga mewujudkan kelestarian alam dan budaya serta kesejahteraan bersama.

SKELAS sendiri memiliki 3 fungsi yaitu:

1.       Promosi dan komunikasi membangun narasi pusaka lestari

2.       Inkubasi, akselerasi dan aggregator

3.       Pusat data dan informasi.

SKELAS ini memberikan wadah bagi orang muda untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi secara kreatif dengan mendorong ekonomi kreatif lestari di Kabupaten Siak, bertindak sebagai wadah kolaborasi antara komunitas dan pemerintah juga berupaya untuk mendukung visi Siak Hijau yang mengutamakan keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.


Salah satu programnya adalah KUBISA (Inkubasi Bisnis Lestari) yang merupakan program pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya. Produk-produknya akan dikelola menjadi lebih unik dan akan menambah nilai ekonomi juga.

 

Bioenergi, Energi Terbarukan


Kak Amalya memperkenalkan mengenai Trend Asia yang merupakan organisasi masyarakat sipil independen yang bergerak sebagai akselerator transformasi energi dan pembangunan berkelanjutan di Asia.

1.       Energi: mempercepat penghentian penggunaan bahan bakar fosil dan mendorong penggunaan energi terbarukan di Asia Tenggara

2.       Urban: dengan urbanisasi yang berkembang pesat, konsumsi energi dan pengaruh kota. Fokus kami adalah untuk mengalihkan aspirasi warga melalui produksi dan konsumsi berkelanjutan

3.       Solusi: kami bertujuan untuk meningkatkan kewirausahaan berbasis ekososial, kerjasama dan kolaborasi ide atau inisiatif berbasis komunitas tentang RE atau Efisiensi Sumber Daya.

Mengenal Bioenergi, merupakan suatu bentuk energi yang dihasilkan dari konversi bahan organik menjadi panas, listrik, biogas dan bahan bakar cair. Sumber bahan bakar organik untuk menghasilkan Bioenergi bisa berasal dari bahan baku seperti pohon, tanaman pertanian, sisa tanaman, bagian tubuh hewan dan bahan organik lainnya.

Jujur di online gathering kemarin nambah insight baru dan bahasan masing-masing narasumber memang menarik banget. Anyway, seneng banget deh di zaman sekarang kaum muda saling memberikan dukungan juga inspirasi bagi sesama dalam menjaga lingkungan. Contohnya bisa kita lihat langsung di berbaga sosial media, kaum muda melakukan aksinya baik secara individu maupun berkelompok. Nah, kira-kira untuk kalian sendiri sudah melakukan langkah kecil apa nih untuk menjaga bumi kita ini?

 

More Info:

Instagram: @eathink.movement @skelas.siak @trend_asia @ecobloggersquad

 

 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar