Sabtu, 03 Juni 2023

Bergerak Bersama Untuk Jaga Hutan Sang Penyelamat Perubahan Iklim

Bergerak Bersama Untuk Jaga Hutan Sang Penyelamat Perubahan Iklim

Apa sih hal yang selalu kalian ingat ketika mendengar kata “Hutan”? Kalo aku sendiri sih, pasti langsung membayangkan deretan pepohonan yang hijau, tempat yang asri dan sejuk, juga tempat dimana aku bisa ‘healing’ dari hiruk pikuknya perkotaan. Ada yang sama juga? Nah, namun sayangnya seiring berjalannya waktu luas hutan di Indonesia itu mulai berkurang loh. Padahal hutan itu lebih dari sekedar sekumpulan pohon, tapi hutan itu biodiversity.

Kira-kira kalo kalian ditanya gerakan atau langkah kecil apa nih yang udah kalian lakukan untuk menjaga hutan? Sebenarnya hal ini bisa kita lakukan dimulai dari langkah-langkah kecil dan tentunya perlu dilakukan secara konsisten. Ga cuma perasaan atau doi aja yang dijaga, hutan juga penting loh untuk kita jaga hihi.

 

Dampak Kerusakan Hutan yang Menyebabkan Perubahan Iklim

Sekarang cuaca jadi ga menentu, siangnya panas banget eh tiba-tiba malamnya turun hujan. Jujur sih menurutku suhu panas di bumi sekarang udah kerasa banget ga kayak dulu pas zaman aku masih kecil, kerasa beda aja gitu. Kalian ngerasain hal yang sama juga kah? Yaps! Fenomena ini merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim loh.

Selain itu, perubahan iklim ini juga menyebabkan kekeringan dimana-mana, mencairnya es di kutub, berkurangnya sumber air hingga terjadinya bencana alam. Lalu, apa sih hal yang menyebabkan perubahan iklim ini? Tentunya tak luput dari aktivitas kita sebagai manusia, oke aku sebutin beberapa penyebabnya yaa.

·         Emisi gas rumah kaca: gas-gas di atmosfer seperti karbondioksida bisa menahan panas matahari sehingga panas matahari menjadi terperangkap di dalam atmosfer bumi.

·         Penggunaan energi yang boros dan transportasi: polusi udara selain dari limbah industri, kedua hal ini menjadi penyebab efek gas rumah kaca karena energi listrik itu dihasilkan dengan membakar bahan bakar fosil, begitupun transportasi yang sama-sama menghasilkan emisi karbondioksida.

·         Deforestasi atau penggundulan hutan: penebangan hutan dimana-mana menyebabkan jumlah hutan berkurang dimana hal ini mengakibatkan berkurangnya penyerapan karbondioksida yang menjadi emisi penyebab gas rumah kaca.

Sebenarnya masih banyak faktor-faktor lain yang menyebabkan perubahan iklim ini, tapi point-point diatas mungkin bisa menjadi pengingat bagi kita semua sebagai manusia untuk menggunakan sumber daya dan energi dengan sebaik-baiknya, juga perlunya ditingkatkan kesadaran diri akan pentingnya menjaga hutan yang merupakan penyelamat utama kita dari perubahan iklim.

 

Bergerak Bersama dalam Menjaga Hutan untuk Mitigasi Perubahan Iklim


Pada 29 Mei 2023 lalu, aku berkesempatan hadir untuk mengikuti online gathering #2 bersama teman-teman Eco Blogger Squad. Tema bahasan pada online gathering kali ini adalah ‘Peran Komunitas untuk Menjaga Hutan dalam Mitigasi Perubahan Iklim’, ada Kak Christian Natalie (selaku Manager Program dari Hutan Itu Indonesia) dan Kak Azizah Nurul Amanah (dari Selaras, Musi Banyuasin Lingkar Temu Kabupaten Lestari) yang menjadi narasumber kami.

Jujur, aku sendiri baru tau ada campaign sebagus dan semenarik Hutan Itu Indonesia ini. Yaps! Hutan Itu Indonesia ini memiliki tujuan meningkatkan kecintaan anak muda terhadap hutan Indonesia, dengan mengangkat kekayaan dan peran hutan secara menyeluruh melalui kampanye positif, kreatif dan juga menyenangkan yang dijalankan dengan semangat kolaborasi tentunya.

Menurut studi Hutan Itu Indonesia pada tahun 2017, hutan masih belum menjadi isu awam dimana 82,7% responden menyatakan keprihatinan tentang kondisi hutan Indonesia tetapi hanya 27,3% yang menyadari bahwa perilaku manusia berdampak terhadap kondisi hutan saat ini.

Ada 5 panggilan aksi yang bisa kita lakukan untuk turut berkontibusi dalam menyelamatkan hutan, yaitu:

·         Cerita tentang hutan: di zaman sekarang storytelling bisa dibuat dengan begitu kreatif dan menarik yaitu bisa melalui foto bercerita, video, lagu dan lain-lain.

·         Wisata ke hutan: salah satu aktivitas yang seru nih kalo zaman sekarang lebih dikenal dengan sebutan ‘healing’ ke hutan yaa sekaligus bisa mengenal alam dengan lebih baik juga.

·         Konsumsi hasil hutan bukan kayu: kenali, gunakan dan konsumsi produk-produk alami dengan baik, hasil hutan bukan kayu itu terdiri dari benda-benda hayati atau biologis yang berasal dari flora dan funa.

·         Merayakan Hari Hutan Indonesia: memang Hari Hutan Sedunia sudah ada dan dirayakan tiap tanggal 21 Maret. Nah, kalo Hari Hutan Indonesia sendiri udah ada belum yaa? Yaps! Ternyata melalui dukungan dari 1,5 juta masyarakat yang telah menandatangani petisi melalui Change.org/jagahutan ditetapkanlah Hari Hutan Indonesia itu pada 7 Agustus. Jadi, nanti kita rayakan bersama-sama yuk!

·         Donasi adopsi hutan: program adopsi hutan ini dilakukan untuk menjaga pohon di kawasan hutan yang masih tersisa dengan usia puluhan sampai ratusan tahun melalui adopsi atas nama kamu di beberapa wilayah hutan desa / hutan adat di Indonesia. Informasi lanjut kalian bisa mengunjungi website www.hutanitu.id yaa.



Ohiya, ngomongin soal konsumsi hasil hutan bukan kayu, kalian udah tau belum kalo ada produk lokal dari UMKM berbasis alam? Yaps! Tentu ada dong. Nah, kemarin Kak Azizah memperkenalkan pada kami Kain Gambo yang cantik. Jadi kain Gambo ini menggunakan pewarna alami dari gambir (sejenis tanaman perdu yang hidup tumpang sari di antara perkebunan karet). Nah, alo kalian merasa tertarik untuk liat produk-produk berbasis alam lainnya juga bisa langsung mengunjungi akun Instagram @kabupatenlestari yaa!


Hutan adalah penyelamat kita dari perubahan iklim. Hutan adalah segalanya. Maka dari itu, yuk bersama-sama kita jaga hutan di Indonesia untuk bumi yang lebih baik lagi!

 

More Info:

Instagram: @ecobloggersquad 

 @hutanituid @kabupatenlestari

#EcoBloggerSquad

 

 

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar