Selasa, 11 Oktober 2022

Langkah Bersama Menjaga Bumi Untuk Mengurangi Selimut Polusi, Karena Langkah Kecilmu Menentukan Masa Depanmu

Hai semuanya! Sekarang-sekarang ini cuaca sangat tidak menentu yaa, kadang-kadang panas eh tiba-tiba turun hujan dan dingin. Apakah kalian merasakan hal yang sama? Tidak hanya itu saja, saat lihat berita di TV atau pun media sosial jujur aku merasa kaget saat melihat berita bahwa es di Kutub sudah mulai mencair dan juga beberapa daerah mulai dilanda kekeringan hebat. Serem banget yaa, lalu apa kabar bumi di tahun 2050 nanti?

Apakah kalian sudah tahu? Kalau keadaan saat ini seperti suhu bumi semakin panas, cuaca yang tidak menentu, meningkatnya jumlah air laut, kekeringan dan lain sebagainya itu merupakan dampak dari perubahan iklim saat ini? Perubahan iklim ini sangat berdampak loh dan mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan juga kehidupan manusia. Kira-kira apa sih faktor-faktor penyebab dari perubahan iklim ini?

 

Selimut Polusi Faktor Terbesar Penyebab Perubahan Iklim?

Menurut KBBI, pengertian polusi adalah pengotoran atau pencemaran tentang air, udara dan sebagainya. Menurut pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa polusi ini memiliki berbagai macam bentuk yaitu polusi air, polusi udara, polusi tanah dan lain sebagainya.

Polusi ini disebabkan dengan bercampurnya suatu zat pencemar (polutan) ke dalam lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia atau pun kegiatan alami. Hal ini ditandai dengan bercampurnya dua zat atau lebih, seperti contoh limbah pabrik yang dibuang ke sungai dan asap pabrik yang mencemari udara. Dimana hal ini menyebabkan pengotoran dan kerusakan pada alam yang nantinya akan berdampak juga pada kualitas hidup manusia.


Ada beberapa macam polusi yang sering kita dengar, yaitu polusi air, polusi tanah dan polusi udara.

·         Polusi air, pencemaran yang disebabkan oleh tercampurnya zat polutan pada air, yaitu bisa melalui sungai, laut dan air tanah. Hal ini disebabkan karena aktivitas manusia yang membuang polutan baik secara langsung atau pun tidak langsung. Sebagai contoh bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari, seperti masih ada yang membuang sampah ke sungai, limbah pabrik yang dibuang ke sungai dan lain-lain. Tentunya hal ini nantinya akan berdampak kembali kepada manusia, karena air merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan makhluk hidup.

 

·         Polusi tanah, pemcemaran yang disebabkan oleh tercampurnya zat polutan pada tanah. Seperti halnya, membuang minyak, limbah medis atau limbah pabrik atau zat polutan lain dengan sembarangan pada tanah secara langsung. Hal ini tentu sangat berbahaya karena permukaan tanah yang telah tercemar tadi akan menguapkan zat tersebut lalu akan terbawa oleh air hujan, dan kembali masuk ke lapisan tanah dalam sehingga bisa menimbulkan menurunnya kualitas air.

 

·         Polusi udara, pencemaran yang disebabkan oleh tercampurnya zat polutan pada udara dengan jumlah yang melewati batas dan membahayakan makhluk hidup. Ada berbagai zat pencemaran udara yang sering kita dengar, seperti Karbon Monoksida (CO) dan Karbon Dioksida (CO2). Zat-zat polutan ini secara garis besar biasanya disebabkan oleh aktivitas manusia seperti transportasi, kegiatan industri, pembakaran sampah, pembanguan infrastruktur dan lain-lain. Dimana hal ini sangat berdampak pada kesehatan dan kenyamanan makhluk hidup di bumi, mengingat setiap saat kita menghirup oksigen dan udara yang bersih itu penting.

Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa polusi-polusi tersebut menimbulkan selimut polusi dimana selimut polusi membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim.

 

Apa Itu Perubahan Iklim?


Menurut Wikipedia, perubahan iklim adalah perubahan pola dan intensitas unsur iklim dalam periode waktu yang sangat lama. Bentuk perubahan ini berkaitan dengan perubahan kebiasaan cuaca atau perubahan persebaran kejadian cuaca. Penyebab utama terjadinya perubahan iklim ini yaitu pemanasan global.

Sistem iklim ini terdiri dari 5 bagian yang saling berinteraksi yaitu, atmosfer (udara), hidrosfer (air), kriosfer (es dan permafrost), biosfer (makhluk hidup) dan litosfer (kerak bumi dan mantel atas).

Lalu, apa keterkaitan selimut polusi dengan pemanasan global? Selimut polusi ini menjadi faktor utama penyebab pemanasan global yang menimbulkan perubahan iklim. Salah satunya, penggunaan transportasi yang sudah berlebih menggunakan bahan bakar fosil terutama emisi Karbon Dioksida (CO2) sehingga menjadi penyumbang utama gas rumah kaca. Emisi gas rumah kaca inilah yang menyelimuti bumi dan juga memerangkap panas matahari.

 

Dampak Perubahan Iklim Bagi Manusia

Perubahan iklim ini tentu sangat berdampak dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi ini. Mungkin kalian sendiri pun sudah mulai merasakan efek dari perubahan iklim ini bukan? Dikutip dari indonesia.un.org, berikut efek dari perubahan iklim yang berdampak dan beresiko pada kehidupan manusia dan seluruh makhluk hidup lainnya di bumi:

·         Suhu bumi yang lebih panas, seiring dengan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca, suhu permukaan global juga meningkat. Dekade terakhir, yaitu 2011 – 2020 tercatat merupakan decade terpanas. Suhu yang lebih tinggi ini meningkatkan jumlah kasus penyakit terkait panas dan mempersulit pekerjaan di luar ruangan juga kebakaran hutan pun lebih mudah terjadi.

 

·         Badai yang lebih parah, seiring dengan meningkatnya suhu, semakin banyak air yang menguap. Hal ini memperburuk curah hujan ekstrem dan banjir, sehingga menimbulkan lebih banyak badai destruktif. Badai ini sangat beresiko menyebabkan kematian dan kerugian ekonomi yang besar.

 

·         Peningkatan kekeringan, perubahan iklim mengubah ketersediaan air, sehingga menjadikannya semakin langka di lebih banyak wilayah. Kualitas dan kuantitas air pun terancam. Hal ini akan mempengaruhi pertanian yaitu tanaman serta kekeringan ekologis yang akan meningkatkan kerentanan ekosistem. Selain itu, kekeringan juga dapat memicu badai pasir dan debu destruktif.

 

·         Peningkatan volume dan suhu lautan, seiring dengan meningkatkan suhu lautan, volumenya pun bertambah karena air memuai saat menjadi lebih hangat. Mencairnya lapisan es juga menyebabkan kenaikan permukaan laut, sehingga mengancam komunitas pesisir dan pulau.

 

·         Peningkatan risiko kesehatan, dampak perubahan iklim telah membahayakan kesehatan melalui polusi udara, penyakit, cuaca ekstrem, serta peningkatan kelaparan dan gizi buruk di berbagai tempat. Perubahan pola cuaca membuat penyakit menyebar dan peristiwa cuaca ekstrem meningkatkan jumlah kematian.

 

·         Dan lain-lain

Jujur, aku pun mulai menyadari dan merasakan langsung dampak-dampak diatas. Dan yang paling aku rasakan sebagai individu yang tinggal di perkotaan adalah suhu yang semakin panas dan cuaca yang tidak menentu.

Sedikit flashback, di tahun 2020 - 2021 lalu saat awal-awal Pemerintah memberlakukan PPKM di Indonesia. Saat itu, kita hanya boleh keluar hanya untuk hal-hal penting saja karena semua kegiatan dilakukan di rumah. Untuk pertama kalinya aku keluar rumah untuk membeli bahan-bahan pokok dan obat-obatan, tidak lupa selalu memakai masker dan menerapkan prokes tentunya.

Jalanan sepi hanya ada beberapa kendaraan yang lewat, benar-benar selenggang itu. Dan yang paling membuat aku terkejut adalah suasananya sangat sejuk, tidak panas seperti biasanya. Udara pun jauh terasa lebih segar. Disitu aku langsung tertegun “Ternyata dampaknya memang sebesar ini yaa jika kendaraan tidak terlalu banyak di jalanan”.

 

Langkah-Langkah Kecil Mengurangi Selimut Polusi Untuk Mengatasi Perubahan Iklim

Kalau ditanya, apa sih kebijakan-kebijakan yang akan kamu terapkan untuk mengatasi perubahan iklim saat ini? Berikut beberapa langkah-langkah kecil yang aku, kamu, dan kita bisa terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi selimut polusi penyebab perubahan iklim.

·         Biasakan jalan kaki, bersepeda atau naik transportasi umum, seperti yang aku ceritakan di atas ternyata mengurangi jumlah kendaraan itu sangat berdampak bagi kebaikan bumi. Aku sendiri pun sudah terbiasa untuk berjalan kaki saat akan ke tempat-tempat dengan jarak cukup dekat, dan naik kendaraan umum untuk jarak yang jauh.


·         Mengurangi, menggunakan kembali, memperbaiki dan mendaur ulang. Baik dari pakaian, produk kecantikan dan elektronik sebisa mungkin untuk bisa memperbaikinya dan mendaur ulang kemasannya.

 

·         Jangan membuang makanan dan hemat energi di rumah. Hal ini tentu bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu jangan terlalu sering membuang makanan, gunakan apa yang kita beli sebaik mungkin dan bisa membuat kompos dari sisa makanan. Selain itu, selalu biasakan untuk hemat listik dan air di rumah juga bisa gunakan peralatan listrik yang hemat energi.

 

·         Beralih ke kendaraan listrik. Jujur ini salah satu my wishlist untuk bisa memiliki kendaraan listrik. Kendaraan listrik ini dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca penyebab polusi udara.

 

·         Memilih produk yang ramah lingkungan. Tentu hal ini sangatlah penting, selalu pilih produk-produk yang berkelanjutan dari perusahaan yang sudah berkomitmen untuk berkontribusi menjaga lingkungan. Selalu membawa tas belanja untuk mengurangi penggunaan plastik juga yaa.

 

·         Menanam pohon dan melakukan penghijauan. Ini yang tidak kalah penting juga, satu orang menanam satu pohon. Bisa terbayang kan, Indonesia akan hijau dan asri apabila semua penduduk bisa sadar untuk selalu menjaga kelestarian alam dengan melakukan penghijauan.

 

Hutan, Sang Pelindung Bumi yang Harus Kita Jaga


Ternyata hutan sangat berperan penting loh dalam mengatasi efek dari perubahan iklim. Manfaat hutan tentu sangatlah banyak, salah satunya yaitu hutan dapat membantu menstabilkan iklim dunia dengan cara menyerap Karbon Dioksida (CO2) dari atmosfer yang disebabkan aktivitas manusia seperti transportasi dan limbah pabrik. Pohon-pohon membantu mengubah Karbon Dioksida (CO2) menjadi Oksigen (O2).

Hutan membuat udara menjadi lebih segar, sejuk sekaligus jadi tempat tinggal keberagaman hewan dan tumbuhan. Maka dari itu, yuk bersama-sama jaga dan lestarikan hutan kita! Stop penggundulan dan pembakaran hutan! Karena hutan adalah paru-paru dunia. Selalu ingat, langkah kecilmu hari ini menentukan masa depanmu nanti. Langkah bersama menjaga hutan dan bumi!

 

#SelimutPolusi #MudaMudiBumi

#UntukmuBumiku #TeamUpForImpact

 

*Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog bersama @bloggerperempuan

More Info:

Instagram: @bloggerperempuan

Facebook: Blogger Perempuan Network

Twitter: @BPerempuan

 

 

 

 

 


9 komentar:

  1. bener, sekarang tuh polusi berasa banget ya, apalagi dulu bandung tuh adem, sejuk, udaranya juga bersih, huhuhuu kangen bandung jaman dulu

    BalasHapus
  2. Sekarang cuaca panas jg ngadi2,panas banget nyelekit gitu di kulit.. ak tinggal digunung pun msh suka kepanasan hiks

    BalasHapus
  3. langkah kecil yang bisa dilakukan dari rumah sesimple nanem taneman :") diliatnya seger, udara juga jadi lebih fresh

    BalasHapus
  4. iya sekarang dampak perubahan iklim curam banget panas kadang sangat panas

    BalasHapus
  5. setuju nih langkah kecil juga kalau dilakukan konsisten bakal berdampak ber yabuat bumi :)

    BalasHapus
  6. Penting bgt si melestarikan lingkungan apalagi saat ini global warming makin parah.. langkah kecil yg sangat berarti sekali

    BalasHapus
  7. Iya aku sepakat bgt dr kita kudu punya kesadaran mulai dr langkah2 kecil buat sama2 jaga bumi kita

    BalasHapus
  8. Bener banget sih, sekarang pagi-pagi aja pas aku jogging udaranya udah nggak enak banget, jauh beda dari pada dulu

    BalasHapus
  9. Gemass, ulasannya lengkap sekali jadi pengin lebih peduli sama lingkungan setelah baca ini

    BalasHapus