Acara
kegiatan Temu Bisnis One Pesantren One
Product ini dilaksanakan dua hari yaitu pada tanggal 2-3 September 2019
kemarin dan acara ini diselenggarakan di Hotel The Trans Luxury Bandung dan Hotel Ibis TSM.Sejumlah
1074 peserta perwakilan dari masing-masing pesantren datang menghadiri acara
ini.Peserta yang datang hari ini merupakan peserta yang telah mendaftar dan
juga lolos dalam tingkat kecamatan se-Jawa Barat.Antusiasme para peserta pun
sudah terlihat sejak hari pertama acara ini dimulai.
One Pesantren One Product (OPOP)
merupakan salah satu dari 17 program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa
Barat masa jabatan 2018-2023 yang disebut program "Pesantren Juara".Program ini dilandasi payung hukum
Pergub Nomor 24 Tahun 2019 Tentang One
Pesantren One Product.
Latar
belakang diadakannya program ini karena sebagian besar pesantren di Jawa Barat
belum mampu mandiri secara ekonomi untuk membiayai kebutuhan operasional maupun
pengembangan sarana dan prasarana pesantren.Oleh karena itu Program OPOP bertujuan untuk
menciptakan, mengembangkan, dan memasarkan produk yang dihasilkan oleh setiap
pesantren di Daerah Provinsi yang dapat mewujudkan kemandirian pesantren.
Program
unggulan “Pesantren Juara” yaitu One Pesantren One Product ini sendiri dilaksanakan
oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil melalui UPTD Pendidikan Pelatihan
Perkoperasian dan Wirausaha Provinsi Jawa Barat, dengan tahapan kegiatan
meliputi; Pelatihan dan Magang, Pendampingan Usaha, Temu Usaha, Lomba Produk
Unggulan Pesantren dan Pameran OPOP.
Program ini
pun dimaksudkan untuk mewujudkan upaya pengentasan kemiskinan melalui
pemberdayaan umat di lingkungan Pesantren dalam menumbuh-kembangkan ekonomi
Pesantren.Adapun tujuan OPOP itu sendiri yaitu:
·
Peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia
(Daya Beli)
·
Tercapainya SDGs No. 8 (Decent Work and Economic
Growth)
·
Mewujudkan pesantren yang mempunyai usaha yang
mandiri, berkelanjutan dalam jangka panjang, menghasilkan manfaat ekonomi bagi
Pesantren dan lingkungan masyarakat;
·
Menumbuhkembangkan kewirausahaan di lingkungan
Pesantren.
·
Mengembangkan kolaborasi melalui kegiatan antar
usaha Pesantren dan antara usaha Pesantren dengan badan usaha lainnya.
Program OPOP
ini sendiri akan berjalan untuk 5 tahun ke depan (2018-2019) dan setiap
tahunnya ditargetkan 1000 pondok pesantren mengikuti kegiatan OPOP, sehingga
akan tercapai 5000 pondok pesantren yang akan tercatat untuk mengikuti program
kegiatan ini.
Temu Bisnis One Pesantren One Product
Sebelum ke
tahap Temu Bisnis ini, adapun rangkaian tahap sebelumnya yang telah diikuti
oleh para peserta diantaranya:
1.
Sosialisasi ke tiap pesantren di Jawa Barat
melalui media elektronik, flyer, poster, spanduk dan baligho informasi program
OPOP
2.
Pendaftaran secara online di website OPOP Jabar
melalui https://opop.jabarprov.go.id
dan tercatat sebanyak kurang lebih 1565 ponpes yang mendaftar
3.
Seleksi Administrasi, dari 1565 pesantren
tersebut dilakukan penyaringan dengan seleksi administrasi kelengkapan data persyaratan
dan terjaringlah 1338 pesantren yang dinilai lengkap persyaratan administrasi
dan lolos ke tahap selanjutnya
4.
Seleksi Audisi OPOP Tahap 1 (Menentukan Juara
Tingkat Kecamatan), dari 1338 pesantren yang diundang untuk mengikuti seleksi
audisi tahap 1, sebanyak 1287 pesantren hadir mengikuti seleksi audisi yang
dilakukan di tiap 27 kab/kota se jawa barat dan dari 1287 pesantren yang hadir
ikut seleksi audisi, terjaring 1074 pesantren yang berhak melaju lolos ke tahap
selanjutnya
5.
Temu Bisnis (Jejaring Usaha OPOP).
Temu bisnis
dimaksud mempertemukan antara pihak Pondok Pesantren dengan para pengusaha dan brand-brand
terkenal tanah air dalam menciptakan iklim kolaborasi usaha. Brand-brand
tersebut antara lain;
ShafCo, TransMart, Aprindo, Pegadaian, Bio Farma, Tokopedia, Gakopsyah, Kadin,
Best Brand, Yogya,Belibu, Ran, PT. Inti, BJB Sy, BukaLapak, Asephi,
Sindangreret, Ampera, Hisana, Inagri, Superindo, Pindad,Kunafe, Floating
Market, BNI Sy, Kartika sari, Angkasa Pura, ICSB, Amanda, Chocodot, Primarasa,
Asabri,Blibli, GDAS, Len dan Telkom.
1074
pesantren yang telah lolos akan mendapatkan hadiah dari Pemprov Jabar melalui
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil UPTDPendidikan dan Pelatihan Perkoperasian dan
Wirausaha Provinsi Jawa Barat, berupa:
·
Temu Bisnis
·
Pelatihan dan Pemagangan selama 8 hari
·
Bantuan penguatan modal usaha sekitar 25-30 juta
rupiah
·
Pendampingan usaha
·
Promosi produk (Pameran, dll).
Pada acara
Temu Bisnis ini juga dilakukan penandatanganan MOU (surat kerja sama) antara
pengusaha, pesantren dan Gubernur serta Wakil Gubernur Jabar, juga pemberian
penghargaan dan hadiah serta penguatan modal usaha secara simbolis kepada perwakilan
kecamatan di kabupaten/kota peserta OPOP 2019.
Tahap
selanjutnya Pondok Pesantren akan di kompetisikan dalam seleksi audisi tahap 2
yang akan menghasilkan
108 Pondok Pesantren dengan produk terbaik tingkat Kabupaten/Kota dan kemudian dikompetisikan
kembali dan akan menghasilkan 10 Pondok Pesantren dengan kategori produk
terbaik tingkat
Provinsi.
Tidak ada
persyaratan khusus bagi para peserta untuk bisa mengikuti kegiatan OPOP ini,
baik yang sudah memiliki bisnis ataupun yang masih start-up semuanya bisa mengikuti program ini karena program ini bersifat
kompetisi.Yang terpenting calon peserta OPOP adalah pesantren atau kopontren
yang memiliki visi dan niat sungguh-sungguh untuk menjalankan usaha, memiliki
SDM yang memadai, memiliki potensi usaha seperti ketersediaan bahan baku, kreativitas,
potensi pasar, dan lain-lain.Dan setiap pesantren masing-masing akan diwakili
oleh 2 orang perwakilan peserta.
Kegiatan OPOP ini akan dilaksanakan 1 tahun
penuh, sehingga untuk selanjutnya akan diadakan OPOP gelombang kedua yang akan
dimulai dengan tahap pendaftaran sekitar bulan Februari 2020 nanti.Menurut Kadis Pemprov Jabar, pemerintahan Jabar
menargetkan sebanyak 4000 pesantren untuk bisa ikut serta kegiatan program OPOP
ini di tahun mendatang, mengingat jumlah pesantren khususnya Jawa Barat ada
9000 pesantren yang telah terdaftar.
More Info:
Instagram:
@opopjabar @p3wjabar
Facebook: OPOPJabar
Twitter:
@opopjabar
Keren nich program OPOP, semoga berjalan lancar dan sukses
BalasHapusSaya senang membayangkan para santri ini akan berproduksi dan menjual produk-produknya di Kartika Sari atau di Tokopedia. Itu akan membuat umat Islam menjadi lebih bermartabat dan berjiwa mandiri alih-alih mengeluh miskin. :)
BalasHapusWah seru banget yaa.. seneng ada program kaya gini.. semoga program nya bisa berjalan lancar ya
BalasHapusWah formal sekali ya kak bahasanya hehe keren banget ini programnya jadi di pesantren tidak hanya belajar ilmu agama ya tapi juga mahir berbisnis setelah lulus dari pesantren, keren
BalasHapusIni tuh bagus banget ya programnya, selalu deh Jabar membuat gebrakan yang keren. Semoga program ini terus berjalan ya mbak dan membuat semangat seluruh pesantren yang ada disini.
BalasHapusProgramnya keren yah ini mudah2an berkah dan banyak pesantren yang ikutan juga.
BalasHapusprogramnya keren ya mba, banyak pengetahuan juga yang nantinya didapat dari pelatihan yang dilaksanakan dapat bantuan modal usaha pula.
BalasHapusaku pernah denger program One Pesantren One Product (OPOP) tapi belum mengerti apa sih itu sebenarnya, baru mengerti setelah membaca postingan ini :)
BalasHapusWah seru nih kapan ya di daerahku juga ada program seperti ini kebetulan aku juga ngajar di sebuah pesantren soalnya
BalasHapusJumlah pesantren di Jawa Barat banyak banget ya sampai 9000 gitu. Pastinya dengan adanya program OPOP akan sangat membantu yaa :)
BalasHapusKeren ya program ini. Dan hebat juga, pesantren kini gak hanya fokus ke pendidikan agama saja. Tapi juga menyiapkan santri untuk mandiri dengan berbisnis. 👌
BalasHapusKetika tau akan ada program OPOP ini yang langsung turun adalah para santri-santri dari pesantren, maka aku makin yakin kalo berjalannya program ini untuk menjadikan para santri lebih mandiri dan berkembang juga produknya
BalasHapusKang Emil meni gagah gitu ya wkwk salah fokus XD Semoga dengan kerjasama ini, pesantren bisa makin berkembang dan Jabar semakin juaraaa
BalasHapusSemoga program ini gak hanya di Jawa Barat yaa...tapi tersebar ke seluruh pesantren di seluruh Indonesia.
BalasHapusKarena inginnya para santri ini juga mandiri dari segi finansial.
Wah keren nih program OPOP semoga berjalan lancar dan kedepannya bisa merambah ke kota-kota lainnya ❤
BalasHapusBanyak sekali santri-santri yang sudah sukses tidak hanya menjadi ulama tapi juga pengusaha bahkan ada designer ternama
BalasHapusProgramnya baru ya mba, bagus banget ini programnnya semoga bisa semakin maju kedepannya
BalasHapusWaaah sampai segininya y sekarang support untuk pesantren. Jadi ngga perlu khwatir kalo mau menyekolahkan anak kesana sekarang. Karena wawasan enterprenuernya juga terasah.
BalasHapusLuar biasa nih perhatian pemerintah terhadap peningkatan kemampuan para santri. Semoga dengan program ini, para santri makin teredukasi seputar kemampuan enterpreneurship sejak dini.
BalasHapussungguh keren ini programnya, jadi pesantren jujga punya produk sendiri yang bisa dijadikan ladang bisnis yang bisa ngebantu biaya biaya kebutuhan pesantren apalagi smua udah di rencanakan dengan baik sampai ke bag pemasarannnya juga
BalasHapus